peran dan fungsi pembelajaran AL-QURAN anak usia dini

A. PERAN DAN FUNGSI PEMBELAJARAN AL-QURAN ANAK USIA DINI
         Pembelajaran Alquran menyangkut proses belajar yang berkaitan dengan cara membaca, menulis, dan memahami Alquran. Suatu pembelajaran yang selalu 
berhubungan dengan aktivitas kehidupan manusia untuk mendapat kebahagian 
dunia dan akhirat. Pembelajaran Alquran pada anak usia dini dimaksud adalah memberikan rangsangan bagi anak untuk belajar Alquran dengan metode yang sesuai. Optimalisasi kecerdasan dimungkinkan apabila sejak usia dini anak telah mendapatkan stimulasi yang tepat untuk perkembangan otak.
         Pada saat bayi dilahirkan sudah dibekali Tuhan dengan struktur otak yang 
lengkap, namun baru mencapai kematangannya setelah pengaruh pendidikan di luar kandungan. Otak manusia terdiri dari dua belahan, kiri (left hemisphere) dan kanan (right hemisphere) yang disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpuss 
callasum. Kedua belah otak tersebut memiliki fungsi, tugas, dan respon berbeda dan harus tumbuh dalam keseimbangan. Belahan otak kiri berfungsi untuk berfikir rasional, analitis, berurutan, linier, saintific, seperti membaca, bahasa, dan menghitung. Adapun belahan otak kanan berfungsi untuk mengembangkan 
imajinasi dan kreativitas. Bila pelaksanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini 
memberikan banyak pelajaran menulis, menghitung, dan membaca seperti yang 
dilakukan dewasa ini, akan mengakibatkan fungsi imajinasi dan kreativitas pada 
belahan otak kanan akan terabaikan. Pembebanan otak dengan pengetahuan hafalan dan latihan yang berlebihan pada belahan otak kiri, mengakibatkan anak akan mudah mengalami stress yang berdampak pada prilaku negativ dalam perbuatannya. 
Tentu saja idealnya adalah dengan mengolah dan mengembangkan seoptimal mungkin agar mempunyai perlintasan yang baik antara kedua belahan otak tersebut. 

     Dalam Islam anak adalah amanah di tangan orang tua, yang harus dijaga dan 
dirawat. Anak dititipkan Allah pada orang tuanya selama beberapa waktu, agar 
mereka merawat hak-hak Allah, serta mengarahkannya pada syari’at Islam dan 
hukum-hukum Nya. Inilah hak Allah terhadap kedua orang tuanya, atau sebaliknya menjadi kewajiban orang tua terhadap anaknya yang harus dipenuhi, maka fungsi orang tua adalah memberikan pendidikan yang baik, serta kedisiplinan pengajaran untuk anak-anaknya sejak usia dini.

B. PENTINGNYA METODE DALAM PEMBELAJARAN ALQURAN ANAK USIA DINI

       Kegiatan pembelajaran anak usia 0 sampai 2 tahun merupakan kegiatan pembelajaran yang mudah diingat dan dilakukan sehari-hari. Seperti dikenalkan macam-macam bentuk, macam binatang, buah-buahan dan macam-macam benda. Untuk usia 3 sampai 6 tahun kegiatannya hamper sama dengan usia sebelumnya, akan tetapi disini lebih diberikan sifat loyal pada teman dan sesama manusia, menanamkan rasa kerjasama. Ada beberapa metode dalam pembelajaran di PAUD, sebagai berikut :

  1. Metode bermain adalah metode yang menggunakan permainan tertentu sebagai wahana pembelajaran siswa.
  2. Metode cerita adalah metode dimana seorang guru bercerita tentang sebuah legenda, mitos atau sebuah kisah yang didalamnya diselipkan pesan moral atau intelektual.
  3. Metode menyanyi / music adalah metode yang menggunakan nyanyian sebagai wahana belajar anak.
  4. Metode karyawisata dapat memperluas perolehan informasi yang tidak bisa didapatkan didalam kelas.
  5. Metode demonstrasi adalah kegiatan praktek yang dilakukan oleh guru untuk memperjelas langkah-langkah pelaksanaan.

Popular posts from this blog

metode tilawati dalam pembelajaran Alquran anak usia dini